AKSARA YANG TERKUBUR DENGAN SYAIR SEPI
Pada malam yang tak mengenal kegelapan, kutulis namamu di atas debu yang berserakan.
Setiap aksara terjatuh dari langit sepi,
terkubur dalam syair yang tak berpenghuni.
Aku memanggilmu dalam bayang tanpa temu, namun suaraku lenyap tertelan waktu.
Angin hanya membawa bisikan bisikan sunyi, menerbangkan harapan setinggi sang rinjani.
Diantara bait-bait yang terbujur kaku,
ada rindu yang berselimutkan pilu,
Menyulam kenangan dari sisa harapan
Berpayung luka dengan irama janji penghianatan.
Apakah kau mendengar tangisku di balik syair ?
Ataukah aku hanyalah air yang tak kunjung mengalir ?
Di liang waktu, aksara ini istirahat dengan tenang, menunggu cintamu yang tak ingin ku kenang.
Maka izinkan aku berdiam dengan bahagia, dipusara bait - bait yang tak lagi bernyawa.
Karena mencintaimu,
adalah takdir yang tak dapat kuhapus dari sajakku. (pena_sujinun)
Posting Komentar