Anggota DPRD Lampung Gerak Cepat Bantu Minak Ibu yang Tinggal di Gubuk Reyot
Nampak dinding-dinding rumahnya yang terbuat dari anyaman bambu sudah lapuk termakan usia dan rayap terlihat jelas dari luar. Atapnya yang terpasang dari genting lama nampak banyak merosot akibat kayu Reng yang mulai lapuk ditambah lagi genting yang bocor akibat retakan dihantam ranting kayu dan dedaunan yang berserakan diatas atap rumah.
Sehingga saat hujan, air kerap menggenangi lantai rumahnya yang terbuat dari tanah. Kondisi ini membuat Minak Ibu harus selalu waspada terhadap bahaya yang mengintai, terutama saat musim hujan tiba dan angin kencang.
Tiba dilokasi dengan penuh empati, Putra Jaya Umar berjanji akan membantu nenek Minak Ibu dengan menyediakan bahan pokok makanan selama enam bulan ke depan. Keprihatinan Putra Jaya Umar tak hanya berhenti sampai di situ. Ia juga mendorong Pemerintah Kabupaten setempat untuk segera membangunkan rumah layak huni bagi nenek Minak Ibu sebelum rumahnya benar-benar ambruk.
Bayangkan Minak Ibu yang tinggal dalam kondisi berbahaya dengan dinding lapuk, atap bocor, dan lantai tanah yang becek saat hujan sangat menggugah hatinya.

Kisah nenek Minak Ibu yang hidup di bawah garis kemiskinan memang menyayat hati. Tinggal sendirian tanpa ditemani kedua anaknya yang merantau, Minak Ibu menjadi sorotan setelah video dan photo beredar di media sosial.
Namun, kunjungan Putra Jaya Umar membawa secercah harapan. Pertemuan dengan anak perempuan nenek Minak Ibu yang pulang kampung mengungkapkan kerinduan keluarga. Meskipun sang anak telah mengajak ibunya untuk tinggal bersama di perantauan, nenek Minak Ibu tetap memilih tinggal di rumahnya sendiri. Bukan karena kurang diperhatikan, melainkan karena keinginannya untuk tetap berada di kampung halaman.
Kunjungan ini menjadi bukti nyata kepedulian dan tindakan nyata untuk membantu sesama yang membutuhkan.
Posting Komentar